WELCOME...SELAMAT DATANG....NGIRING SIMPANG

demen atine nyingakin semeton sareng sami driki ring blog buuk tiyang...
sampunang engsap ngisinin tulisan ring genah drike
suksma

wow..so glad to see u in my blog...feel free to see and read my blog

dont forget to put ur comments...

thanks....

Tuesday, July 20, 2010

KARMA WALK IN THE SAME STEP WITH US

ini adalah cerita yang gw kutip dari salah satu koran indonesia,,tentang bagaimana karma itu berjalan dan memberikan ganjaran kepada kita

Doa Terakhir
Rabu, 21 Juli 2010 | 02:45 WIB
akuiniobenk.wordpress.com
ilustrasi

Cerpen Fandy Hutari

Kalian akan menjumpai Asnawi alias Baba menangis terisak setiap malam menyergap di sini. Menyaksikan betapa air tak henti-hentinya keluar dari kedua matanya yang sembap. Kini, tubuh kerempeng berbalut kulit hitam Baba terisolasi di dalam ruangan sempit berisi sepuluh orang. Tak ada televisi di sini. Tak ada pula ruang karaoke. Apalagi AC. Sungguh, tidak ada hiburan sama sekali di sini. Hanya lampu redup hasil karya Thomas Alva Edisson yang menerangi setiap sudut. Juga kamar kecil yang menyerbakkan aroma busuk. Pesing.

Gerak Baba, lelaki berusia 40 tahunan itu, dibatasi teralis besi yang congkak. Ruangan yang dijaga beberapa orang berseragam cokelat, membuat nyali Baba menciut. Dia tak lagi segarang dahulu, disaat jalanan menjadi kerajaan baginya. Tak jarang, Baba kerap menjadi bulan-bulanan penghuninya. Ketika polisi-polisi itu lengah, bogem mentah selalu mendarat di wajah, dada, dan perutnya. Di kala malam tiba, cuma pendar cahaya redup, dingin yang menggigit, serta rasa nyeri yang dia rasakan. Ruangan ini selalu terkunci. Tergembok dari luar. Sedangkan dunia di luar sana luas sekali. Namun hanya bisa dia regup dalam mimpi. Itu juga kalau Baba bisa tidur nyenyak. Ya, ruangan sempit ini bernama sel.

“Oh...Tuhan, tidak pernah terbesit sedikitpun di dalam benakku, sisa umurku akan dihabiskan di sini...” keluh Baba dalam hati. Nyawanya sudah dipasrahkan di tangan para algojo yang siap melepaskan pelatuk pistol mereka ke arah jantung. Baba menanti mati di sini. Di sel biadab ini. Setelah hakim mengetuk palunya tiga bulan lalu. Dia pun tak paham soal undang-undang yang melilitnya hingga hukuman tertinggi di muka sidang itu dijatuhkan. Mungkin ini karma terhadap dosa masa lalunya.
"Jangan...jangan...jangan...bang!"

Teriakan bocah-bocah yang tidak berdosa itu menghantuinya lagi. Muncul kembali di telinganya bersama desis angin malam yang sepi disaat semua penghuni sel ini terlelap. Baru sekarang Baba sadar kalau mereka tidak berdosa. Mereka tak pantas mendapat perlakuan iblis yang menjelma dirinya. Pikirannya melayang. Menyeruak secara acak. Memori semua masa lalu mengemuka. Memutar kembali masa-masa buram. Hitam. Kelam.
Ketika itu, hujan turun...
***
Trauma dan dendam masih digenggam dalam-dalam di dadanya. Di sini, di halte bus ini dua puluh tahun silam, dia pernah ditindih. Di sini semua orang adalah musuh. Yang kuatlah yang berkuasa dan sanggup bertahan hidup. Di sini, di pinggiran kota Jakarta yang semakin angkuh dengan sesuatu bernama pembangunan dia merasakan sakit yang amat sangat. Di sini, pantatnya yang telanjang dimasukkan sebuah benda tumpul: kelamin lelaki jahanam!

"Jangan! Ampun, bang! Jangan....!” teriaknya mengerang minta dikasihani di malam jahanam itu.

Tapi, pemuda berbaju kumal yang baru dia kenal di perempatan lampu merah itu terus menyetubuhinya. Napasnya memburu, menderu-deru. Baba tak dapat berbuat apa-apa, selain memohon padanya berulang kali. Pemuda laknat itu mengacungkan sebilah pisau. Mengancamnya jika dia lari atau melawan.
"Diam lu bangsat! Nanti gua bunuh lu kalau ngelawan!" ancamnya.

Setelah puas, pemuda itu pun merapikan resleting celana jeans hitamnya yang sudah belel, berwarna cokelat debu. Lalu, berlari tergesa-gesa. Menghilang ditelan kegelapan malam dan garis-garis gerimis. Baba ditinggalkan begitu saja, bagaikan seonggok karung sampah. Masih tersisa sakit di liang pantatnya. Pedih. Perih. Dia pun menangis. Tapi, siapa yang peduli. Toh, orang-orang di kota ini sibuk dengan dirinya masing-masing. Sibuk mengurus uang, uang, dan uang.

Hujan deras turun lagi...
***

Sejak ia dinodai, impiannya untuk mencari penghidupan di kota besar yang menjanjikan segala macam pun sirna. Baba tidak diterima di manapun. Orang-orang mencemoohnya. Pendidikan Baba yang pas-pasan turut membawanya ke dalam jurang kesengsaraan di kota metropolitan. Hari-hari berikutnya, dia hidup menggelandang. Berpindah-pindah dari satu sudut kota ke sudut kota lainnya menjadi pemulung, mengamen, atau pengemis.

Akhirnya, di usianya yang semakin merenta, nasib sedikit berpihak padanya. Dia bisa menyambung hidup dengan membangun lapak rokok di rumah gubuknya yang terhimpit rumah-rumah kontrakan di pinggir kali. Selain itu, dia mengkoordinir bocah-bocah jalanan yang mengamen di lampu merah, depan gang. Mereka, para cecunguk jalanan itu, mesti menyetor uang hasil mengamennya kepadanya. Setidaknya, ini adalah bentuk balas budi mereka pada Baba. Baba merasa berjasa karena telah memberikan mereka tumpangan untuk berteduh. Melindungi mereka dari hujan. Membuat mereka terlelap tanpa harus mendengar bisingnya laju mobil yang berseliweran.

Baba merupakan nama panggilan anak-anak jalanan itu kepadanya. Panggilan Baba oleh anak-anak itu, karena ia sudah terlihat renta diumurnya yang baru menjelang 40 tahun. Tapi, Asnawi alias Baba bangga. Dia merasa panggilan itu adalah gelarnya sebagai seorang raja jalanan. Lalu, berlanjutlah panggilan itu melekat pada sosoknya. Para tetangga, menyebutnya sebagai “Baba si Juragan Anak Jalanan”. Julukan yang membuat perasaan bangganya melambung tinggi di atas awan. Setiap kali tetangganya menegur dengan sebutan itu, dada Baba langsung membusung dan tertawa terbit dari mulutnya, hingga giginya yang kuning dan tak beraturan terlihat. Sungguh tak sedap dipandang.

Di rumah gubuk ini, Baba hidup bersama empat anak jalanan yang dibawanya. Diberinya tempat, bukan berarti tanpa pamrih. Baba, haus akan kelonan tubuh-tubuh mungil tanpa dosa itu. Ketidaklaziman perilaku seks Baba dimulai sejak dirinya disetubuhi di halte bus, dahulu. Setiap malam, jika ada kesempatan, ia kerap meraba tubuh-tubuh mereka. Dan, malam itupun dia mendapatkan kepuasan yang tiada tara.
"Ah...jangan, Ba! Jangan!” erangan dari mulut Revan terus keluar, minta dikasihani.
"Diem lu! Kalau ngelawan gua bunuh lu! ancamnya.

Tubuh mungil Revan di atas dipan terus meronta-ronta. Rintihan Revan diiringi desah memburu dari nafsu berahi Baba yang semakin memuncak. Pantat kecil Revan yang terlihat masih mulus dan licin ditindih berulang-ulang oleh tubuh kurus Baba. Erangan penuh syahwat bertubi-tubi terdengar, diiringi pekik lirih. Revan tak dapat berbuat apa-apa. Tenaganya kalah. Baba pun sudah membelit tangannya dengan seutas tali rapia. Ini lah hangat yang dia cari. Sudah tiga bulanan dia tak merasakannya. Baba puas!

“Ampun, Ba! Ampun!!!” lagi-lagi mulutnya nyerocos.
“Diam lu! Huh, lagi pula siapa yang peduli dengan permintaan ampunan lu? Gua? Nggak! Mintalah sana ke orang tua lu di kuburan! Orang tua lu yang sudah menelantarkan lu di jalanan!” hardik Baba kepada bocah yang bahkan melihat orang tua kandungnya pun belum pernah.

Ada jeda setelahnya. Revan lemas. Tak berdaya mengerut di atas dipan papan. Mulutnya tak lagi berkicau. Belum lagi ia memakai celana pendeknya itu, Baba menghempaskan tubuhnya ke dipan. Tak lama, dia bingung. Dia tersadar, jika Revan menjerit keras, maka anak-anak lain yang biasa menginap di gubuknya akan tahu. Di ruang sebelah ada Dedi, Suryo, juga Tri yang sudah tertidur. Dan, bisikan iblis hadir lagi. Menghabisi nyawanya merupakan alternatif lain. Saat Revan lemah tak berdaya, tali rapia yang membelit tangannya dimanfaatkan untuk menjerat lehernya.

Menyekiknya sampai ia sesak. Belum puas, Baba yang panik mengambil sebilah golok dari dapur. Kemudian tanpa ampun, dengan golok yang telah berkarat itu, dia mencincangnya menjadi enam bagian. Potongan-potongan tubuh Revan yang sudah layak disebut bangkai ini lalu dikemas ke dalam kardus bekas minuman mineral. Baba lalu keluar mencari tempat membuang Revan yang sudah menjadi dendeng.
“Taik! Kenapa pula mesti ada polisi ke mari?!” umpat Baba di dalam hati.

Ada tiga petugas berseragam cokelat menuju ke rumahnya saat dia baru saja keluar rumah. Dia coba menunduk. Berpura-pura tidak ada kejadian apa-apa di sini. Di rumahnya. Menyembunyikan kardus itu di belakang punggung.

“Hey, apa itu yang kau bawa?!” teriak seorang dari mereka. Dia terkejut. Matanya langsung membelalak. Tanpa diperintah, dia lari tunggang langgang sambil membawa kardus berisi kepala, tangan kanan, tangan kiri, badan, kaki kanan, dan kaki kiri. Mereka mengejar. Yang satu orang memberi tembakan peringatan. Dor! Sedangkan dua orang lainnya masih mengejarnya. Malam ini, benar-benar menjadi malam terakhirnya menghirup udara bebas. Baba tertangkap setelah satu dari mereka melepaskan tembakan ke arah betis, tepat saat dia hampir keluar gang menuju jalan besar. Tubuhnya terjerembab masuk ke dalam selokan kecil di depan gang yang penuh sesak rumah kontrakan.

Kardus itu pun lepas dari dekapannya, dan isinya menghambur ke mana-mana. Seketika, ramailah gang padat penduduk itu.
***

Ternyata sepak terjangnya selama ini telah terendus polisi. Mereka tahu kalau Baba telah menghabisi lima bocah, selain yang terakhir dia mutilasi tadi. Sebelum penangkapan, laporan-laporan selalu didapatkan polisi. Banyak keluarga yang mencari anak mereka yang hilang. Tak tahu ujung rimbanya. Ternyata, semua bocah-bocah itu tewas di tangan Baba, dan jasadnya dibuang di beberapa sudut kota ini.

Pelariannya berakhir di kurungan ini. Degup jantung berdebar. Menanti kematian di tangan para algojo. Pikirnya, apalah arti sebuah tobat jika nanti juga akan mati. Detik-detik hukuman mati terus memburu ketakutannya. Tak ada yang tahu kapan dia akan dipasrahkan di ujung pelatuk pistol algojo. Dalam benaknya, cuma ada satu permintaan terakhir. Permintaan kepada Tuhan dalam do’a yang terbata-bata. Tak pernah sekalipun sebelum ini, dia berdo’a. Apalagi menjalankan solat, mengaji alif-ba-tha-tsa saja tak lancar. Dia cuma berdo’a dalam bahasa Indonesia:
“Oh...Tuhan, kiranya Engkau sudi menghilangkan rintihan-rintihan bocah-bocah yang aku bunuh beberapa tahun silam. Rintihan-rintihan mereka sunggup mengganggu aku. Hamba-Mu yang bergelimang dosa...” keluhnya di malam yang sunyi. Malam yang menghadirkan suasana dingin yang menggigit

Jakarta, 30 Juni 2010

FANDY HUTARI, Lahir di Jakarta pada 17 Agustus 1984. Penulis buku, esai sejarah dan seni, novel, cerpen, dan puisi. Esainya bisa ditemui di Kompas (Jawa Barat), jakartapress.com, kabarindonesia.com, Kunci Cultural Studies Center, Galamedia, majalah Gong, majalah Mata Jendela, majalah Tapian, Koran Lampung, majalah Bhinneka, Lampung Post, indonesiaseni.com, indonesiaartnews.or.id, dan situseni.com. Puisinya bisa dinikmati di kompas.com. Pernah menjadi ghostwriter buku Membongkar Rahasia Sulap, 30 Ways to Say I Love You, Mengungkap Rahasia di Balik Nomor Handphone, dan Cara Cerdas Berkebun Emas. Dua bukunya yang sudah diterbitkan, yaitu Sandiwara dan Perang; Politisasi Terhadap Aktifitas Sandiwara Modern Masa Jepang (Ombak, 2009), dan Ingatan Dodol (Insist Media Utama, 2010). sedang menggarap novel pertamanya, berjudul Dunia Bumi. Alamat e-mail: fandyhutari@yahoo.com Akun Facebook: Fandy Hutari

dari cerita diatas mari kita renungkan bersama bahwa semua tindakan yang kita lakukan pasti ada hasilnya....
pikirkan sebelum bertindak....BE AWARE WITH UR STEP

Tuesday, July 13, 2010

REACH THE HOPE IN EDUCATION LEVEL

saat gw dapetin gelar s2 gw...ada 1 hal yang buat gw dapetin itu...1 subject yang unitnya setara sama 3 subjects..gila ga tu...1 subject aja 12 unit ato sks kalo di indo..dan thesis ini 36 unit..bisa dibayangkan banget gimana menderitanya gw..dan dibawah ini gw pengen berbagi atas apa yang uda gw kerjain di 36 unit itu

subject itu bernama RESEARCH ISSUE IN FINANCE



dan ini yang gw buat selama 2bulan and buat gw harus betah didepan laptop berjam2 tiap harinya..yang gw akan share disini hanya 3 bagiannya yaitu: abstrack, introduction and conclusion

ABSTRACK

This event study examines the abnormal return and cumulative abnormal return around the Australian listed shares, as a result of Lehman Brothers (LEH) collapsed. I analyzed 25 share prices, which is listed on Australian Stock Exchange ASX and it has a top position. Empirical results indicate that the event had an impact in Australian listed firms but weak. Due to the event was impact in financial sectors rather than other sectors. The listed firms were affected in third (3rd) day after announcement while in the financial sectors was impact from few days before and still affected after bankruptcy. Overall, the results is state that the listed shares were weak significant.

INTRODUCTION

Lehman Brothers (LEH) was announced their collapse because of subprime mortgage crisis in the United States of America. Sub-prime market problems were developed in early 2006 when some institutions began to report their credit problems. Early march is the beginning distress for the giant firm (LEH), when at the same time Bear Sterns was collapsed. The sub-prime mortgage crisis leads the bank investment collapsed and bail out, which already started a year ago. At that time the U.S housing market was flagging for the first time. The financial system weakened, interest rate began to rise, which twisted obliged homeowners into monetary confusion sparking foreclosures and significant decline in house prices. The interconnected international markets have been exposed when the LEH collapsed and it drove a swelling impact across the globe. For instance, AIG were affected because this firm is the backed majority of credit default swaps of LEH.
The bankruptcy made the world market stock exchange panic on 15 September 2008 (the USA time). This bank broke down after failing to get the investor to buy their firm. The firm has a loss approximately US$3,9 billion in the third quarter report. Yet, according to chapter 11 in the United States of America’s law, a company which under bankruptcy condition allow to appeal to reorganize the way to pay their debt and all of the liabilities and until now the officer still on investigation to decide whether the firm feasible to achieve it or not. The falling down of LEH gives a negative impact on some stock market in the world. For example, in London, HBOS fall and reach 20,2%, while Barclays decrease 10,8%, Dow Jones industrial average fall around 4,42%. This is the worst market story after the terrorist attacks in September 2001. Nasdaq and S&P 500 also have a same condition.
In Australia, the announcement makes the market panic and leads to the worst condition in many economic areas. The home currency was trading at $US 0.806/69, down from yesterday’s close of $US 0.8167/71. Approximately 35 Australian councils had put the money as an investment in federation Collaterized Debt Obligations where LEH scheme based in huge numbers of mortgage-backed securities related to the US subprime market. The share price drove to the lowest point since January 2006. The S&P/ASX 200 index is closing at 86,1 points at 4817.7 or 1,8%. The Australian dollar has been weak one US cent on September 16th 2008. In that condition, we might look forward the stock market to take some kind of strike.
The purpose of this research is to enlarge our knowledge on the effects of bank failure in the share price movement and how the bankruptcy affects the stock market. Specifically, this paper examines the market reaction (abnormal return and cumulative abnormal return) and how the bank failure could lead market efficiency become inefficient and illiquid in the stock market. The paper will analyse the movement of the return from selected companies listed on Australian Stock Exchange (ASX) to the announcement of the Lehman Brothers failure (e.g (Yang and Bessler, 2008)). This event studies focuses on the impact of LEH collapsed in Australian listed. Event studies become a significant element of finance, particularly corporate finance. In 1970 there was a few proof in the main issue of corporate finance. The findings stand up to reproduction and the pragmatic rules are the impetus for theoretical resource to describe those things. In other words, the event study literature have through the investigation scientist usefulness (Fama, 1998)
This paper has some chapters. Chapter 1 is the introduction, it explains how the Lehman’s firm collapsed and how it deteriorates the market at the entire world. Literature review in chapter 2 shows how the event relates to the theory academically, in order to keep it on the right track so the studies will not out of border. Chapter 3 discusses the natural data and how the author chooses the data. Outlines important methodological issues associated with using data, the paper’s result and quantitative test are presented in chapter 4. Lastly, chapter 5 presents the conclusion. References and the appendix are presented on the last page.

CONCLUSION

In this paper, I investigated the impact of Lehman Brothers (LEH) collapsed on Australian listed shares (ASX). The objective of this paper is extending the knowledge regarding market efficiency in term of bank failure and stock markets. This event study contains 25 sample firms, with 15 firms from financial sectors and 10 firms from non-financial sectors. I observed stock prices on daily basis and was employed to examine the abnormal return and cumulative abnormal return. These methods utilize to recognize the impact from the event occurred on September 15th 2008 U.S time (Australia, 16 September 2008).
The finding indicates that the Abnormal Return (AR) dropped approximately for 5 days or a few days before announcement. As a result, available information could be free to access, so the market reacts before it. The declining occurs in 3 consecutive days before the event, which supports semi-strong market theory. After the event, the market was still suffering until 5 consecutives days. Consistent with (Lim et al., 2008) that event study could help to determine the degree of market efficiency in a given market. The outcome explains that the LEH bankruptcy impact mostly in financial sectors. Non-financial sectors have a weak impact. Hence, the whole portfolio shows the weak. Due to the significant impact and rejection of null hypothesis are occurred in the day +3.
The results of Cumulative Abnormal Return (CAR) indicate that the event have a significant impact from this event but weak. The market was influenced in 4 (-4 to -1) days before and 3 (0 to 3) days after LEH declared their bankruptcy. In interval day -4 to -1 the cumulative abnormal return is negative. In further interval, which is 0 to +3 the CAR, value is positive, but significant affected, same as interval -4 to -1. Yet, similar with abnormal return result, CAR financial sectors have strong affected. On the other hand, CAR of non-financial sectors has no impact at all. The CAR for whole sample firms indicate that the event have weak impact on the listed shares in Australia. Australian market was suffering in those interval times.
Statistical test proved that the LEH falling had a weak impact on the Australian listed shares. Due to the Australian market is less volatile compare with another major markets (Doan et al., 2010). A positive aspect is emphasized that the impact of the collapsed is much lower in Australia than in many other markets . In fact, the most significant influence by this event coming from financial sectors, since these sectors have a strong relationship with Lehman Brothers. Other sector, which is non-financial sectors have negative impact. Thus, the combination obtains the weak impact for the whole sample firms in this event study.
This event study has several implications for investors. First, Australian market is not quite volatile compare with other markets. Second, likely for external distress should be considered in stock selection. Finally, I found that firms with greater financial elasticity had smaller number of abnormal losses while the shock occur.
Future research should be directed to observe the specific sector in Australian market, which is Australian Stock Exchange to recognize the main sector that affected by this event. Also, the research could extend by comparing the Australian market with other market around the world, thus the investors will know which market has a greater impact from LEH collapsed.

seperti itulah gambaran thesis gw dan ini yang menentukan gw sampe bisa dapet gelar s2 yaitu M.fin

MASTER OF FINANCE

Monday, July 12, 2010

LOOK BACK AND STEP FORWARD II

hari ini gw pengen ngelanjutin apa yang uda gw buat sekitar 3 bulan yang lalu dimana gw bercerita gimana perjalanan gw dari awal gw lahir ampe gw berada di melbourne utk melanjutkan kuliah s2 ato master degree kata orang sini (aussie)..hehehhe

di hari ini gw pengen berbagi kebahagiaan sama kalian semua,,karena kata orang2,,kebahagiaan itu harus dibagi2 agar bertambah nikmat kebahagiaan itu...

since today, 12 july 2010,,gw dinyatakan lulus oleh RMIT University,,sekolah dimana gw menimba ilmu finance selama 1,5 tahun...hari2 itu gw lalui dgn penderitaan yang sangat banyak..dengan bertumpuknya assignment dan assessment2 yang laen dan di akhir harus exams pula..lengkap sudah,,tapi untungnya gw bisa melaluinya dengan baek.

dan sejak hari ini pula gw berhak menyandang gelar ,master of finance yang langsung ditambahkan di belakang nama gw...

nama gw skg jadi sedikit lebih panjang dari pertama gw lahir di dunia ini

I KETUT GEDE DHARMA HARIYADI SETIAWAN, SE, M.fin

wow..kedengerannya keren banget,,tapi dibalik nama itu mengandung banyak tanggung jawab karena gw pake nama itu berarti gw harus bisa mempertanggungjawabkan gelar itu di masyarakat nantinya..

namun terlepas dari semua itu,,aku bangga banget karena bisa lulus tepat waktu dan merealisasikan cita2 ge sendiri dan keluarga.
kenapa gw bilang gitu karena dari sejak kakak kedua gw lulus master di UK,,gw pengen banget bisa sperti dia..lulus s2 di luar negeri,,dan skg gw meraih itu dan bangga banget bisa dapet gelar itu,,dan itu uda ada dalam benak gw sejak gw kelas 3 SMP,,cita2 yang saat itu gw pikir mustahil bisa gw raih,,dan ternyata hari ini gw bisa mendapatkannya dengan usaha gw sendiri dan atas ridho dari Tuhan...thanks God

gelar s2 ini gw persembahkan khususnya utk alm bapak gw tercinta,,dimana karena bimbingan beliau gw bisa seperti sekarang ini dan bisa menyelesaikan study tepat waktu,,beliau bener2 berjasa banget dalam hidup gw,,dan gw persembahkan buat keluarga tercinta gw (oka's family)...tanpa support dan doa dari mereka,gw bukan apa2 dan mungkin gw ga akan bisa merasakan menjadi seorang master of finance.

thanks to all of oka's family members who always support me,,u all rock.

tapi perjalana gw belum berhenti disana,,karena gw akan kuliah 1 semester lagi utk meraih gelar master kedua gw yaitu master of commerce dimana akan dimulai seminggu lagi (19 july 2010)
semoga gw bisa meraihnya...dgn semangat dan dukungan dari orang2 yang gw cinta,gw akan meraih mimpi itu

gw bener2 ga bisa melukiskan kebahagiaan yang gw rasakan hari ini,,karena gw tau gimana gw menderita selama 1,5 tahun,,khususnya semester terakhir karna disini gw harus menyelesaikan thesis yang berisi 8500 kata..wow..bayangin aja,,nulis segitu pake bahasa inggris lagi...mampus banget gw waktu itu,,pertama gw ngerasa ga akan bisa ngetik segitu banyak dalam bahasa inggris pula tapi gw coba aja..dalam waktu 2 bulan gw menyelesaikannya dimana setiap hari selama kurang lebih 10 jam tiap harinya gw harus duduk dpn laptop gw dan ngetik thesis itu...gw harus baca journal,,collect data and ngolah data.dan hari2 gw bener2 terisi hanya dengan ngetik thesis ato baca journal2 finance,,dan hanya diselingi nongkrong saat weekend,,kata orang sich no pain no gain dan itu bener2 gw rasain skg,,nilai thesis gw 70 (distinction...fiuhhhh..berat tapi emang ini jalannya utk itu
mau ga mau,seneng ga seneng,,gw harus lalui dan jalani..syukurnya gw bisa melalui semua itu dan jadi spt sekarang...dan ini bener2 buat gw bangga ma diri gw sendiri dan menambah kepercayaan diri gw karena dulu gw ngerasa ga akan bisa lulus di master karena gw mikir susah dan berat banget,,tapi ternyata setelah menjalani ternyata gw bisa..heheheeh

dan sekarang gw harus memulai perjalanan baru yaitu perjuangan tanpa henti dan terus berusaha utk melangkah maju demi masa depan yang cerah dan mengejar kata bahagia menurut gw..chayooo..SEMANGAT

Thursday, July 8, 2010

SEEKING THE PATH

di tulisan kali ini gw pengen mengajak kalian semua merenungi apa yang kita cari di dunia ini,,apa cita2 kita...dan gimana kita akan meraihnya

gw pengen berbagi sama kalian semua ttg jalan hidup kita masing2,,karena Tuhan sudah menggariskan kepada semua umatNya bahwa kita semua punya jalan masing2,,tapi itu akan terjadi apabila kita ada usaha utk meraihnya..tidak hanya diam dan menunggu jalan itu ada di hadapan kita

hari ini,,gw terinspirasi banget setelah nonton film yang menurut gw and temen2 gw adalah film terbaik,,film ini adalah base on true story..

judulnya adalah -PURSUIT OF HAPPYNESS-

dimana film ini punya summary dan synopsis sperti dibawah ini,,semoga setelah kalian semua membacanya jadi punya inspirasi akan jalan kita masing2 dan bagaimana kita akan meraihnya...

lets move on

Based on a true story about a man named Christopher Gardner. Gardner has invested heavily in a device known as a "Bone Density scanner". He feels like he has made these devices. However, they do not sell as they are marginally better than the current technology at a much higher price. On top of that, one of these does not work. As Gardner tries to figure out on how to fix the faulty one and sell the others, his wife leaves him, he loses his house, his bank account, and credit cards. Forced to live out in the streets with his son, Gardner is now desperate to find a steady job; he takes on a job as a stockbroker, but before he can receive pay, he needs to go through 6 months of training, and to sell his devices.
Written by John Wiggins


In 1981, in San Francisco, the smart salesman and family man Chris Gardner invested the family savings in Ostelo National bone-density scanners, an apparatus twice more expensive than x-ray with practically the same resolution. The white elephant financially breaks the family, bringing troubles to the relationship with his wife that leaves him and moves to New York. Without money and wife, but totally committed with his son Christopher, Chris sees the chance to fight for a stockbroker internship position at Dean Witter, disputing for one career in the end of six months training period without any salary with other twenty candidates. Meanwhile, homeless, he has all sorts of difficulties with his son.
Written by Claudio Carvalho, Rio de Janeiro, Brazil


Chris Gardner has big dreams for him and his family but it doesn't seem to come together for him. Chris has an opportunity to be a stock broker but first he has to go through a grueling internship which means no pay. Chris decides to do it but when his wife leaves and he is evicted, he has to take care of his son on his own. So they find themselves sometimes living on the street and struggling to get by. But Chris is determined to make it.
Written by rcs0411@yahoo.com


itu 3 synopsis dari orang yang berbeda,,menurut gw film itu bener2 membuat diri gw personally tergugah akan apa yang dia lakukan utk mencari jalan yang dia dambakan yaitu "KEBAHAGIAAN"

dia bener2 melakukan semuanya utk mengejar itu..dan dia berhasil dimana pada tahun 2006 dia berhasil menjual produknya dgn deal yang bernilai million US$..how amazing..
dari homeless yang harus pindah2,,dia jadi orang dan berhasil mengejar kata bahagia menurut dia..

satu hal yang gw seneng dari film ini saat dia bilang ke anaknya

"Don't ever let somebody tell you you can't do something. ...You got a dream, you gotta protect it... If you want something, go get it. Period"

disini dia pengen memberikan encouragement sama anaknya biar nantinya si anak bisa mengejar cita2nya dan tidak seperti ayahnya yang harus seperti saat itu..



thats a good word, i think..It brings into focus would most of us fight for what we believe in after losing a wife, losing a car, losing a home and sleeping on the streets with their son or daughter. Or would we just fold away and settle for what life give us

semoga dari film ini kita semua bisa merenung akan diri kita dan mulai berusaha sekuat tenaga utk mengejar kata BAHAGIA menurut pengertian kita masing2..jangan berdiam diri dan hanya melihat...bangun dan moving ur ass to grab that word...

MOVE TO FIND THE HAPPINESS...

Wednesday, July 7, 2010

FRIENDSHIP MORE PRICELESS THAN ANYTHINGS

It was quite a wedding and as I stood there watching I realized something I'd forgotten a long time ago. Sometimes in life there really are bonds formed that can never be broken. Sometimes you really can find that one person who will stand by you no matter what. Maybe you will find it in a spouse and celebrate it with your dream wedding. But there's also the chance that the one person you can count on for a lifetime, the one person who knows you sometimes better than you know yourself is the same person who's been standing beside you all along.
-BRIDE WARS MOVIE-



kata2 diatas gw ambil dari film hollywood yang baru aja gw tonton tadi di apartment,,film itu bener2 buat mata gw terbuka ttg arti persahabatan dan apa itu sahabat,,ternyata bener banget ya kalo banyak orang ngomong tentang pentingnya persahabatan di dunia ini..mereka bilang
-mantan pacar dan istri pasti ada, tapi mantan sahabat itu tidak akan pernah ada di dunia-

dan itu bener2 terbukti, bukan hanya dalam film bride wars yang gw tonton tadi,,tapi juga dalam kehidupan nyata...

di film itu bener2 diperlihatkan bahwa nilai persahabtan tidak akan pudar walau mereka berdua dalam posisi tidak baek,,mereka berdua sedang dalam perang dan mereka punya impian yang sama, yet karena persahabtan mereka yang sudah lebih dari 20 tahun dimana mereka sudah mengenal satu sama lain,,pada akhirnya itu bisa membuat mereka baikan lagi,,disini terbukti bahwa persahabtan itu lebih berharga dan bisa membuat suasana yang tidak baek menjadi baik kembali dan dalam keadaan normal...THATS AWESOME



kita tidak akan pernah tau kapan kita akan menemukan sahabat kita dan dimana,,karena mereka datang tiba2 dan berjalan begitu aja,,dalam persahabtan tidak ada kata "KITA JADI SAHABAT YA SEKARANG"....
semua itu berjalan dengan sendirinya dan mereka biasanya lebih mengerti kita lebih dari diri kita sendiri ato bahkan keluarga dan pacar kita sendiri

pernah ga kita bayangkan kalo kita ada maslah dan mengalami something worse,,orang pertama yang kita tlp pasti sahabat kita,,itu terjadi tanpa kita sadari,,coba dech kita renungkan itu...ternyata lebih berharga sahabat daripada apapun di dunia ini...

mungkin banyak orang yang ga setuju ma gw karena bagi mereka keluarga yang paling berharga...bagi gw,,keluarga itu hal yang tak tersentuh dalam artian,,keluarga itu paling berharga karena tanpa mereka kita tidak akan pernah ada di dunia..so we dont need talk about family more deeply...because we already know how priceless the family is..so kalo lo semua ga nganggep keluarga seperti itu berarti loe semua ga punya keluarga yang bisa dibanggain..heheheh,,

di tulisan ini yang gw bahas ttg relationship with someone else who is not our relatives..

and this is FRIENDSHIP

sahabat itu bagi gw tempat kita utk berbagi dan tmpt utk mencari pertimbangan karena biasanya sahabat itu orang yang seumuran kita,,kalo dengan keluarga biasanya kita mengadu terhadap masalah2 yang sudah tidak bisa lagi kita selesaikan sendiri...

hargai persahabatan seperti kita menghargai keluarga...terkadang emang sahabat itu lebih mengerti kita daripada diri kita sendiri..



AKAN SANGAT INDAH BILA PERSAHABATAN ITU KITA HARGAI SEPANJANG HIDUP...DAN TETAP MENJAGA PERSAHABATAN ITU TTP ADA SELAMA LAMANYA